• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Kopi Susu, Pisang Goreng, dan Transformasi Digital di Banggae 1

Kopi Susu, Pisang Goreng, dan Transformasi Digital di Banggae 1

adminsaleh by adminsaleh
September 29, 2025
Home Artikel
Share on FacebookShare on Twitter

Jalan menuju Puskesmas Banggae 1 bukanlah jalur yang lapang. Aksesnya sempit, kanan-kirinya dipenuhi deretan ruko. Sekilas, orang mungkin tak mengira bahwa di balik gang sederhana itu berdiri salah satu puskesmas dengan beban layanan cukup tinggi di Kabupaten Majene.

Namun justru di ruang yang terbatas itulah, denyut pelayanan kesehatan masyarakat berdenyut setiap hari. Puskesmas Banggae 1 menjadi tumpuan ribuan warga, dari bayi yang baru lahir hingga orang tua yang membutuhkan kontrol kesehatan rutin.

Hampir lima tahun terakhir, saya cukup sering datang ke Puskesmas ini. Dari kali pertama berkunjung hingga hari-hari terakhir September ini, kesan yang saya tangkap selalu sama ramai, padat, tapi penuh semangat. Tenaga kesehatan di sini harus berjibaku dengan ruang yang terbatas, antrean pasien yang panjang, dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Meski begitu, wajah-wajah yang saya temui jarang sekali menunjukkan keluhan. Dokter, perawat, bidan, hingga tenaga farmasi bekerja dengan irama cepat tapi terukur. Ada rasa tanggung jawab yang begitu kuat, seolah ruang yang sempit tak mampu mengecilkan niat mereka untuk melayani.

Hari Jumat, 26 September 2025, saya kembali hadir di sana. Kali ini dalam agenda evaluasi pelaksanaan Rekam Medis Elektronik (RME). Diskusi berlangsung cukup hangat. Dari persoalan teknis seperti ketersediaan laptop tambahan dan aktifasi fitur skrining, sampai pada ide kreatif berupa lomba inovasi nama RME agar staf lebih bersemangat.

Capaian RME Puskesmas Banggae 1 sebenarnya sudah cukup baik. Data yang disampaikan menunjukkan angka di atas standar minimal 50 persen yang dipersyaratkan Kemenkes. Namun, pekerjaan belum selesai. Kepala Puskesmas Banggae 1, dr. Surijanti Jaddu, memberi catatan penting.

“Puskesmas Pembantu kami sudah mulai mengimplementasikan RME. Tapi kendala masih ada, terutama karena tidak semua data layanan berhasil terkirim ke platform SATUSEHAT. Ini yang terus kami upayakan perbaikannya.”

Hal-hal yang tampak sederhana, seperti sistem pemanggilan antrean yang masih menggunakan nomor, juga dibahas serius. “Pasien lebih senang dipanggil dengan nama, bukan sekadar angka,” ujar salah seorang staf. Dari sana terasa betul bahwa digitalisasi bukan hanya soal aplikasi, tapi juga soal pengalaman pasien.

Sebagai salah satu puskesmas di wilayah perkotaan Majene, Banggae 1 memang menghadapi beban layanan yang tidak kecil. Setiap hari puluhan bahkan ratusan warga datang dengan beragam kebutuhan mulai dari imunisasi, pemeriksaan ibu hamil, layanan gawat darurat, hingga kontrol penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.

Beban itu diperberat dengan keterbatasan sarana dan akses fisik menuju puskesmas. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya,  Puskesmas Banggae 1 tetap berusaha menyesuaikan diri, bahkan melangkah lebih jauh dengan transformasi digital.

Evaluasi RME yang saya ikuti hari itu berlangsung hingga siang. Diskusi ditutup dengan sejumlah catatan perbaikan dan target baru. Namun lebih dari sekadar rapat, saya melihat ini sebagai simbol komitmen. Di ruang yang terbatas, ada tekad besar untuk berubah.

Dan meski banyak hal berubah, dari cara mencatat layanan hingga cara melaporkan data namun ada dua hal yang tetap sama  kopi susu dan pisang goreng. Dua kudapan sederhana ini setia hadir di meja rapat, menjadi teman diskusi bertahun-tahun lamanya.

Bagi saya, itu sekaligus pengingat bahwa transformasi boleh melaju, sistem boleh berubah, tetapi ada nilai kebersamaan yang tak pernah pudar.

Bagi saya, Puskesmas Banggae 1 adalah contoh nyata bagaimana pelayanan publik sering kali berjalan di antara keterbatasan. Jalan masuk boleh sempit, ruang kerja boleh terbatas, tapi semangat tenaga kesehatan di dalamnya terasa jauh lebih luas.

Dari kunjungan ke Banggae 1, saya belajar lagi bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya tentang gedung megah atau fasilitas lengkap, melainkan tentang komitmen manusia-manusia di dalamnya untuk tidak pernah mengecilkan pelayanan, bahkan di ruang sesempit apa pun.

adminsaleh

adminsaleh

Next Post
Kaco’ dan Batuk yang Tak Pernah Usai, Wajah Nyata TBC di Indonesia

Kaco' dan Batuk yang Tak Pernah Usai, Wajah Nyata TBC di Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Senja, Sunyi, dan Sebuah Jembatan Gantung Kalumpang

Senja, Sunyi dan Jembatan Gantung

July 6, 2025
Sahabat keluarga Mamasa

Sahabat keluarga Mamasa

September 10, 2018

Trending.

Memahami Desain Grafis

12 Prinsip Hirarki Visual yang Perlu Diketahui Desainer

February 13, 2019
Di Ruang Aula Puskesmas Bambalamotu, Kami Belajar Menjaga Harapan

Di Ruang Aula Puskesmas Bambalamotu, Kami Belajar Menjaga Harapan

December 16, 2025
Jumat di Campalagian, Sebuah Lokakarya Kecil yang Menghidupkan Harapan

Jumat di Campalagian, Sebuah Lokakarya Kecil yang Menghidupkan Harapan

November 29, 2025
Lokmin Puskesmas Tampapadang, Sebuah Sabtu yang Pelan, Hangat, dan Penuh Pelajaran.

Lokmin Puskesmas Tampapadang, Sebuah Sabtu yang Pelan, Hangat, dan Penuh Pelajaran.

December 7, 2025
Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

June 17, 2024

Share Your Knowledge For Better Life

Follow Us

Categories

  • Analisis Data
  • Artikel
  • ASNeurship
  • Berita
  • Catatan Lepas
  • Cerita ASN
  • Cerita Kampus
  • Cerita Relawan
  • Infografis
  • Tips Desain

Tags

dinkes sulbar FKM Unhas flp Forum Lingkar Pena Kesmas Unhas masjid cheng ho sulbar puskesmas malunda rekam medis elektronik rme salehmandar saleh mandar sulawesi barat sulbat

Recent News

Di Ruang Aula Puskesmas Bambalamotu, Kami Belajar Menjaga Harapan

Di Ruang Aula Puskesmas Bambalamotu, Kami Belajar Menjaga Harapan

December 16, 2025
Lokmin Puskesmas Tampapadang, Sebuah Sabtu yang Pelan, Hangat, dan Penuh Pelajaran.

Lokmin Puskesmas Tampapadang, Sebuah Sabtu yang Pelan, Hangat, dan Penuh Pelajaran.

December 7, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.