Dalam menyusun rencana strategi kesulitan utama yang kadang dan serinkali ditemukan:
- Mentransformasikan pengetahuan teoritik menjadi kemampuan teknis
- Menyusun rencana secara terstruktur, sistematis , bernalar dan rasional
- Menja disiplin dan konsistensi dalam perencanaan
- mengembangkan proses yang memungkinkan semua stakholder dapat terkait
- Meramu semua aspirasi dan kepentingan kedalam dokumen perencanaan
- Mendesain tindakan untuk mencapai target kinerja outcome dan impact
- Mengintegrasikan dimensi – mikro sektoral dengan makro regional
Kacamata ekonom dalam menilai sebuah kebijakan daerah :
- Pertumuhan ekonomi
- Tingkat pengangguran
- Tingkat Inflasi
Ketiga hal ini akan menhasilkan kesejahteraan yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat. Kesejahteraan dimensinya adalah material
Bagaimana menilai kemajuan pembangunan sebuah daerah :
- Ekonomi, mapan secara ekonomi
- Linkungan, linkungan yang bagus
- Sosial, interaksi sosial yang baik
Ketiga hal ini mempengaruhi kualitas hidup (Equality of life)
Example :
Sebagai contoh pagar rumah tinggi karena adanya kehidupan sosial yang buruk dan akan mempengaruhi kualitas ekonomi yang ada.
Pertumbuhan ekonomi yang turun kadangkala akan menaikkan angka pengangguran dan inflasi. Kedua kata terakhir adalah penyakit ekonomi. Pertumbuhan ekonmi yang lambat, pengangguran meningkat dan inflasi meningkat maka akan menghasilkan kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita kadangkala tidak sejalan paralel dengan perbaikan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap tahun 6-7% dan masyarakat Indonesia yang miskin sekitar 70 juta-an
Mengapa masih banyak orang miskin?? padahal pertumbuhan ekonomi semakin baik
Merubah Paradigma ——
Dulu : Berpusat pada usaha dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapat perkapita
Sekarang : Berpusat pada usaha meningkatkan kualitas manusia ( Pendidikan, Kesehatan dan Ekonmi), kaya sehat dan cerdas dan ditambah religius.
Indikator pembangunan yang didasarkan pada pendapatan per kapita adalah paradigma tradisioanl dan sekarang yang di nilai adalah Human Development Index
Respon para ekonom :
- Pertumbuhan Insklusif, pertumbuhan yang diprioritaskan pada kaum miskin (inclusive growth)
- Pertumbuhan yang berpihak pada kaum miskin (Oro-poor growth)
- Penganggaran yang berpihak pada kaum miskin (Pro-poor budgeting)
- Pertumbuhan ekonomi hijau (greeen economy)