Dalam rentang waktu empat tahun terakhir, Provinsi Sulawesi Barat mencatat tren peningkatan umur harapan hidup (UHH) yang menggembirakan. Dari 69,04 tahun pada 2020, angka ini naik menjadi 71,03 tahun pada 2024.
Angka ini memang masih tertinggal dibanding rata-rata nasional yang mencapai 74,15 tahun, namun peningkatan tersebut mencerminkan langkah maju dalam pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, jika kita zoom lebih dalam ke level kabupaten, ada satu daerah yang memicu tanda tanya sekaligus alarm merah yaitu Kabupaten Majene. Di tengah laju positif Provinsi Sulawesi Barat, Majene justru mencatat UHH terendah 62,89 tahun pada 2024. Ini jauh tertinggal dibanding Mamasa yang mencatat UHH tertinggi di angka 71,58 tahun. Gap hampir sembilan tahun ini bukan hanya statistik, melainkan representasi nyata ketimpangan hidup yang perlu disorot dengan serius.
Majene, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan dan budaya di Sulawesi Barat, kini menghadapi ironi bahwa pendidikan mungkin hidup, tapi usia harapan hidup warganya memendek.
Kenapa ini bisa terjadi?
Dari berbagai macam referensi tengan UHH Ada banyak kemungkinan diantaranya kualitas layanan kesehatan yang tidak merata, akses terhadap fasilitas kesehatan yang sulit dijangkau, angka kemiskinan yang masih tinggi, hingga permasalahan gizi dan sanitasi.
Akar masalah ini tidak cukup diselesaikan dengan klaim program, melainkan perlu dibedah dengan data, transparansi anggaran, dan kebijakan yang tepat sasaran.
UHH bukan hanya soal angka, tetapi soal kualitas hidup, seberapa sehat anak dilahirkan, seberapa layak ibu hamil mendapatkan pelayanan, dan seberapa cepat lansia ditangani saat darurat.
Ketika satu kabupaten tertinggal hampir satu dekade dalam umur harapan hidup, kita sedang menyaksikan bentuk paling nyata dari ketimpangan pembangunan.
Majene tidak boleh dibiarkan menjadi “kabupaten yang tertinggal diam-diam”.
Pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan kabupaten Majene harus menjadikan UHH sebagai indikator utama pembangunan, bukan pelengkap laporan statistik. Sebab umur bukan sekadar panjang atau pendek, tapi juga tentang keadilan, tentang siapa yang boleh hidup lebih lama, dan siapa yang harus mati lebih cepat.