Di negeri ini, terutama dalam dunia kebijakan kesehatan, ada satu ironi yang terus berulang adalah kita selalu memulai dari titik nol. Setiap kali pergantian kepemimpinan datang lima tahunan, seperti siklus matahari yang datang dan pergi, kita kembali menyusun ulang peta. Kita buka lagi lembar kerja identifikasi masalah, membuat tim baru, menyusun dokumen baru, dan dengan semangat yang juga baru, kita seolah lupa bahwa pekerjaan rumah lama belum benar-benar selesai.
Sulawesi Barat menjadi contoh nyata dari siklus ini. Sejak tahun 2006, daerah ini telah mengidentifikasi berbagai persoalan kesehatan yang mengakar seperti kekurangan gizi pada anak, kesehatan ibu yang rentan, akses layanan yang timpang, hingga kualitas pelayanan dasar yang belum merata. Tapi apa yang terjadi setelah hampir dua dekade? Kita kembali lagi ke titik awal.
Seolah-olah tak ada akumulasi pengetahuan. Seolah-olah tak pernah ada pelajaran dari masa lalu. Kita sibuk menyusun rencana, tapi lupa menjaga kesinambungan. Padahal, kesehatan adalah kerja jangka panjang. Bukan proyek lima tahunan.
Anak yang kita intervensi gizinya hari ini, baru akan menjadi generasi produktif dua dekade ke depan. Ibu hamil yang kita dampingi hari ini, menentukan kualitas hidup anak dan cucu bangsa ini. Tapi kalau tiap pergantian pimpinan semua di-reset, bagaimana mungkin kita bisa sampai ke tujuan akhir?
Kita belum pernah sampai ke tahap “final.”
Pencapaian kesehatan kita selalu seperti jalan setengah jadi. Ada tapak-tapak capaian, tetapi tidak pernah kokoh. Dan setiap kali kita hendak melangkah lebih jauh, kita kembali sibuk membongkar fondasi yang belum sempat mengering.
Kini waktunya kita bertanya:
Apakah kita sungguh membangun untuk rakyat, atau hanya membangun ulang demi ego periode?
Sudah saatnya kita menuntut kesinambungan.
Kesehatan bukan soal siapa yang memimpin, tapi tentang siapa yang menjaga nyawa dan masa depan.
Kita tidak butuh rencana baru yang tak membumi. Kita butuh keberanian melanjutkan apa yang telah dimulai.
Karena sejarah tidak akan mencatat siapa yang memulai, tapi siapa yang menuntaskan.