Musibah, rasa sakit, kelelahan, kesedihan, dan kekhawatiran adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu pasti akan mengalami tantangan dan cobaan yang berbeda-beda dalam perjalanannya di dunia ini. Namun, di balik setiap kesulitan yang dihadapi, terdapat rahmat dan pengampunan Allah yang tiada terhingga.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id dan Abu Hurairah, kita diberitahu tentang janji Allah yang indah bagi seorang mukmin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni.”
Hadis ini mengajarkan kepada kita tentang kebijaksanaan Allah yang maha pengasih dan penyayang. Meskipun manusia mengalami kesulitan dan penderitaan, Allah memperhatikan setiap detil hidup kita. Tidak ada hal yang sia-sia dalam pengalaman kita, bahkan dalam kepedihan kita terdapat potensi besar untuk mendapatkan ampunan-Nya.
Ketika Allah menghamparkan cobaan kepada hamba-Nya, itu adalah bentuk kasih sayang-Nya yang tak terbatas. Dalam setiap rasa sakit yang kita alami, baik itu fisik maupun emosional, Allah sedang membersihkan dosa-dosa kita. Dalam kelelahan yang melanda, Allah sedang merapikan catatan kesalahan kita. Dalam kesedihan dan kekhawatiran yang melingkupi, Allah sedang menghapuskan beban dosa kita.
Sebagai mukmin, kita harus mengubah cara pandang kita terhadap musibah dan penderitaan. Bukanlah hal yang wajar jika kita berputus asa dan mengeluh ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya, kita harus menganggapnya sebagai anugerah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Saat kita memahami bahwa setiap rasa sakit adalah pelebur dosa, kita akan mampu menghadapinya dengan penuh kepasrahan dan kesabaran.
Kesadaran akan pengampunan Allah dalam setiap kesulitan hidup akan membantu kita menjalani hari-hari dengan jiwa yang tenang dan hati yang lapang. Kita tidak perlu terbebani oleh dosa-dosa masa lalu yang mungkin menghantui pikiran kita. Kita tidak perlu meratap dan terpuruk dalam setiap kesusahan yang kita alami. Sebaliknya, kita harus melihatnya sebagai bagian dari proses penyucian diri, sebagai bekal untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.
Dalam perjalanan hidup ini, kita mungkin mengalami banyak kesulitan, baik fisik maupun mental. Namun, kita harus yakin bahwa di balik setiap ujian tersebut terdapat kemuliaan dan rahmat-Nya yang tiada terhingga. Semoga kita menjadi orang-orang yang sabar, yang mampu menerima musibah dengan ikhlas, dan yang selalu berharap pada pengampunan-Nya.
Jadi, ketika kita merasa terpuruk, terjebak dalam rasa sakit, kelelahan, kesedihan, dan kekhawatiran, mari kita ingat janji Allah yang luar biasa ini. Mari kita berdoa agar kita bisa melalui setiap ujian dengan baik, dengan keyakinan bahwa sakit yang kita rasakan adalah proses penyembuhan, dan dosa-dosa kita dihapuskan dalam setiap hembusan nafas yang kita hirup.
Semoga kita semua menjadi sakit pelebur dosa, menjadi pribadi yang semakin dekat dengan Allah melalui setiap cobaan dan kesulitan yang kita hadapi. Dan pada akhirnya, semoga kita semua mendapatkan pengampunan-Nya yang luas dan rahmat-Nya yang tak terhingga. Amin.
–
Bumi Manakarra , 09 Juli 2023