• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Bidan dan Nyawa yang Diselamatkan, Penjaga Garis Hidup di Tengah Krisis

adminsaleh by adminsaleh
June 25, 2025
Home Artikel
Share on FacebookShare on Twitter

Di sebuah desa di pedalaman Sulawesi Barat, akhir 1990an, seorang wanita datang berkunjung  setiap bulan dengan boncengan sepeda motor butut ke desa Kami di Pinggiran Sungai Mandar. Di depannya, duduk tegak seorang lelaki berseragam putih lusuh dengan Celana Panjang, suaminya yang juga seorang mantri. Perempuan itu kami panggil Suster. Tapi ia bukan suster rumah sakit kota. Puluhan tahun berlalu baru saya tahu bahwa Ia adalah bidan. Penolong ibu. Penjaga nyawa. Pengemban tugas kemanusiaan tanpa lelah.

Hari ini, dua dekade lebih setelah itu, angka mereka bertambah. Di seluruh Sulawesi Barat, tercatat 4.241 bidan berdiri teguh di berbagai penjuru yang tersebar 3.442 di Puskesmas, 799 lainnya di Rumah Sakit. Mereka tersebar di 98 Puskesmas dan 16 Rumah Sakit yang melayani enam kabupaten di provinsi ini. Di tengah medan yang tak selalu ramah, keterbatasan sarana, dan tantangan geografis, mereka tetap hadir bukan sekadar tenaga kesehatan, tapi sebagai penjamin kelangsungan hidup manusia.

Tahun ini, tema Hari Bidan Sedunia mengingatkan kita pada sesuatu yang kerap terlupakan: “Peran Strategis Bidan Dalam Memenuhi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis Menuju Indonesia Emas 2045”. Dalam bahasa global: “Midwives: Critical in Every Crisis”. Bukan tanpa sebab. Dalam setiap bencana, krisis sosial, atau pandemi, bidan adalah garda terdepan yang memastikan perempuan tetap memiliki hak dasar melahirkan dengan aman, mendapat pendampingan, dan tetap diperlakukan sebagai manusia utuh.

Kita sering menyambut kehidupan dengan suka cita, namun lupa siapa yang menyambutnya pertama kali yaitu bidan. Kita bangga pada statistik penurunan kematian ibu dan bayi, tapi tak selalu menyebut para bidan yang mengubah angka menjadi nyawa.

Di desa-desa, mereka tak sekadar tenaga kesehatan. Mereka adalah tetangga, pendengar, konselor, bahkan sahabat walau ada kadang jadi tukang Gosip, gosip kesehatan tentunta. Mereka hafal nama-nama bayi yang lahir di tangan mereka, ingat wajah-wajah ibu yang pernah ditolongnya, dan tetap berdiri ketika listrik padam, ambulans tak datang, atau ruang bersalin hanya sebatas tikar dan lampu pelita.

Maka harapan sederhana kita adalah semoga bidan semakin sejahtera. Tapi harapan besar kita adalah semoga negeri ini tidak lupa bahwa para bidan adalah penopang peradaban, penjaga awal kehidupan, dan pelindung yang tak pernah meminta sorotan.

Sebab di balik setiap tangis pertama bayi, ada tangan seorang bidan yang diam-diam menyelamatkan dunia.

Bidan, sahabat ibu, penolong persalinan.
Bidan, garda terdepan kesehatan ibu dan anak.
Bidan, hadir untuk setiap langkah kehidupan.

adminsaleh

adminsaleh

Next Post
Mamasa Menanti Rumah Sakit yang Layak, Ketika Harapan Disambut Langkah Nyata

Mamasa Menanti Rumah Sakit yang Layak, Ketika Harapan Disambut Langkah Nyata

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Sekali jadi panutan seumur hidup

Sekali jadi panutan seumur hidup

January 4, 2015
Semoga Jadi Sakit Pelebur Dosa

Semoga Jadi Sakit Pelebur Dosa

July 9, 2023

Trending.

Memahami Desain Grafis

12 Prinsip Hirarki Visual yang Perlu Diketahui Desainer

February 13, 2019
Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

June 17, 2024
Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

November 26, 2018
HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

June 26, 2025
Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

June 18, 2025

Share Your Knowledge For Better Life

Follow Us

Categories

  • Analisis Data
  • Artikel
  • ASNeurship
  • Berita
  • Catatan Lepas
  • Cerita ASN
  • Cerita Kampus
  • Cerita Relawan
  • Infografis
  • Tips Desain

Tags

dinkes sulbar FKM Unhas flp Forum Lingkar Pena Kesmas Unhas masjid cheng ho sulbar puskesmas malunda rekam medis elektronik rme salehmandar saleh mandar sulawesi barat sulbat

Recent News

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

July 16, 2025
Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

July 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.