• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Bonehau

adminsaleh by adminsaleh
September 8, 2024
Home Catatan Lepas
Share on FacebookShare on Twitter

Jumat, 06 September 2024 Perjalanan kami dimulai dari Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat, tepat pukul 07.30 pagi. Matahari masih malu-malu menampakkan dirinya, namun suasana sudah cukup hangat. Saya menjemput dua rekan dari Dinas Kesehatan Mamuju, Bakri dan Fadly, dan bergegas menuju Puskesmas Bonehau. Puskesmas ini akan menjadi tempat kami melaksanakan pendampingan implementasi Rekam Medis Elektronik (RME), salah satu program transformasi digital kesehatan yang sedang digalakkan di wilayah Sulawesi Barat.

Pagi itu, udara terasa segar, meski jalan yang kami tempuh beragam kondisinya. Sebagian besar perjalanan kami melewati jalan beraspal yang mulus, namun ada juga bagian yang harus dilalui di atas jalan tanah yang sudah dilakukan pengerasan. Walau masih terdapat satu sungai kecil yang mesti kami lalui karena jembatan yang sepertinya bolong dan agak susah untuk dilalui kendaraan roda empat. Waktu perjalanan yang diperkirakan sekitar 2,5 jam terasa singkat berkat pemandangan alam yang memanjakan mata, meskipun ada perasaan lelah yang mulai terasa karena medan yang cukup menantang.

Sekitar pukul 10.00, kami tiba di Puskesmas Bonehau, sebuah puskesmas dengan bangunan baru yang terlihat cukup modern dibandingkan fasilitas kesehatan di pedalaman lainnya. Meski jauh dari perkotaan, Puskesmas Bonehau dilengkapi dengan staf yang lengkap: mulai dari petugas loket, perawat, bidan, dokter, hingga petugas apotek dan laboratorium. Para staf menyambut kami dengan ramah dan antusias, mereka sudah siap menjalani pendampingan mengenai implementasi Rekam Medis Elektronik (RME). Puskesmas ini memiliki tenaga baru dari P3K sekitar 16 petugas kesehatan.

Kami langsung memulai sesi pendampingan. Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa sistem RME berjalan dengan baik di puskesmas ini. Sistem RME merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat digitalisasi layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil seperti Bonehau. Dengan adanya RME, seluruh rekam medis pasien yang tadinya dilakukan secara manual dan memakan waktu lama, kini dapat dilakukan secara digital. Ini berarti, seluruh catatan kesehatan pasien dapat diakses lebih cepat dan lebih akurat, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.

Pendampingan kami dimulai dengan memperkenalkan cara kerja RME kepada seluruh staf puskesmas. Langkah pertama adalah memastikan bahwa setiap staf memahami dasar-dasar sistem tersebut. Mulai dari pengisian data pasien, pencatatan diagnosis dokter, hingga pencatatan resep obat di apotek. Kami memperhatikan bahwa beberapa staf masih awam dengan teknologi digital. Namun, semangat mereka untuk belajar dan beradaptasi sangat terlihat.

Saya, yang bertanggung jawab atas pelatihan teknis, menjelaskan setiap langkah dengan teliti. “Sistem ini akan membantu teman – teman di Puskesmas,” ujarku kepada para petugas puskesmas. “Tidak hanya memudahkan pencatatan medis, tapi juga mempercepat layanan kepada pasien.” Rasa antusiasme dari para staf terlihat ketika mereka mencoba langsung sistem tersebut, meski sesekali terjadi kendala teknis yang segera kami bantu selesaikan.

Pada pukul 11.45, kami beristirahat sejenak untuk menunaikan salat Jumat. Selepas salat, kami melanjutkan dengan makan siang sederhana di sebuah warung milik masyarakat sekitar, yang ternyata adalah keluarga Babinsa setempat. Kesederhanaan dan keramahan mereka memberikan nuansa kekeluargaan yang hangat di tengah kegiatan kerja kami.

Setelah makan siang, kami kembali ke puskesmas untuk melanjutkan pendampingan. Kali ini, fokus kami adalah memberikan praktik langsung kepada staf puskesmas, terutama bagi petugas loket, perawat, dan dokter yang akan paling sering berinteraksi dengan sistem ini. Implementasi RME memang membutuhkan koordinasi dan pemahaman dari seluruh pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di puskesmas, mulai dari petugas loket yang menginput data pasien, perawat yang mengakses data tersebut, hingga dokter yang mencatat hasil pemeriksaan.

Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah kestabilan jaringan internet. Puskesmas Bonehau yang terletak di daerah terpencil tidak selalu memiliki akses internet yang memadai. Ini menjadi masalah tersendiri dalam implementasi RME, walaupun aplikasi Khanza yang  digunakan berbasis pada sistem offline namun membutuhkan internet untuk pengiriman data ke SATUSEHAT dan proses briging dengan Pcare dan Antrian Online milik BPJS Kesehatan.

Petugas puskesmas, meski awalnya merasa canggung, lambat laun mulai terbiasa dengan sistem ini. Senyum dan ekspresi lega terlihat di wajah mereka setelah beberapa kali mencoba menginput data pasien secara digital. “Ternyata lebih mudah dari yang saya bayangkan,” ujar salah satu petugas loket dengan nada penuh optimisme. Transformasi digital di Puskesmas Bonehau, meski masih dalam tahap awal, menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan.

Fadly mendampingi teman – teman puskesmas untuk belajar hingga sore hari dan terus mendampingi mereka, memastikan bahwa semua staf sudah memahami dan mampu mengoperasikan sistem RME dengan baik. Pada pukul 16.00, ketika matahari mulai turun perlahan di ufuk barat, kami memutuskan untuk kembali ke Mamuju. Meskipun ada rasa lelah, kami merasa puas dengan hasil pendampingan hari itu.

Dalam perjalanan pulang, hujan rintik-rintik mulai turun, menambah suasana syahdu di sepanjang perjalanan. Jalanan yang sebelumnya berdebu kini basah oleh gerimis. Kami sempat berhenti sejenak di beberapa puskesmas lain di sepanjang perjalanan, seperti Puskesmas Hinua, Buttuada, dan Tabulahan yang terletak di perbatasan Mamuju dan Mamasa, untuk sekadar mengambil swafoto dan berbincang singkat dengan petugas di sana.

Perjalanan kami hari itu tidak hanya tentang mengimplementasikan sistem digital di sebuah puskesmas terpencil, tetapi juga menjadi saksi dari bagaimana transformasi teknologi perlahan-lahan merambah ke pelosok negeri. Rekam Medis Elektronik bukan hanya alat untuk memudahkan pekerjaan para tenaga medis, tapi juga simbol dari harapan bahwa pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat akan segera dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tak peduli seberapa terpencil wilayah tempat tinggal mereka.

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi dalam implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Bonehau. Selain masalah jaringan internet yang belum stabil, ada juga tantangan terkait adaptasi tenaga kesehatan yang belum sepenuhnya terbiasa dengan teknologi digital. Meski sebagian besar staf menunjukkan semangat belajar yang tinggi, masih ada kekhawatiran bahwa perubahan ini akan memakan waktu lebih lama bagi sebagian orang.

Namun, saya percaya bahwa dengan pendampingan yang terus menerus dan dukungan dari pemerintah daerah serta Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, kendala-kendala ini bisa diatasi. Implementasi RME adalah langkah besar menuju transformasi digital pelayanan kesehatan di Sulawesi Barat, dan Puskesmas Bonehau adalah salah satu bagian dalam perubahan ini.

Seiring dengan upaya peningkatan infrastruktur jaringan dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, kita bisa berharap bahwa sistem Rekam Medis Elektronik ini akan menjadi tulang punggung bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih akurat di masa depan. Transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif, di mana setiap orang, di mana pun mereka berada, bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang mereka butuhkan.

Ketika kami tiba kembali di Mamuju menjelang malam, perasaan bangga bercampur haru mengiringi perjalanan kami. Puskesmas Bonehau, meski berada di wilayah terpencil, kini telah menjadi bagian dari gerakan besar menuju masa depan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Implementasi Rekam Medis Elektronik di sana bukan hanya soal mengadopsi teknologi, tetapi tentang membuka akses dan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih cepat, efisien, dan berkualitas.

adminsaleh

adminsaleh

Next Post
Mencari Harta Halal

Mencari Harta Halal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

DOTS cara terampuh berantas TB

November 5, 2013
Desa Bujung Manurung: Keindahan Alam yang Memukau di Kecamatan Mambi

Desa Bujung Manurung: Keindahan Alam yang Memukau di Kecamatan Mambi

June 28, 2023

Trending.

Memahami Desain Grafis

12 Prinsip Hirarki Visual yang Perlu Diketahui Desainer

February 13, 2019
Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

June 17, 2024
Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

November 26, 2018
HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

June 26, 2025
Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

June 18, 2025

Share Your Knowledge For Better Life

Follow Us

Categories

  • Analisis Data
  • Artikel
  • ASNeurship
  • Berita
  • Catatan Lepas
  • Cerita ASN
  • Cerita Kampus
  • Cerita Relawan
  • Infografis
  • Tips Desain

Tags

dinkes sulbar FKM Unhas flp Forum Lingkar Pena Kesmas Unhas masjid cheng ho sulbar puskesmas malunda rekam medis elektronik rme salehmandar saleh mandar sulawesi barat sulbat

Recent News

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

July 16, 2025
Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

July 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.