• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Implementasi RME, Menyongsong Masa Depan Pelayanan Kesehatan

adminsaleh by adminsaleh
July 20, 2024
Home Catatan Lepas
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam era digitalisasi yang kian berkembang pesat, transformasi teknologi di sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Kesehatan 2 tahun terakhir. Sulawesi Barat, sebuah provinsi yang mungkin belum banyak terdengar dalam hal inovasi teknologi, ternyata berhasil mencatatkan prestasi dalam implementasi rekam medis elektronik (RME). Dengan capaian koneksi ke SATUSEHAT mencapai 58,41%, jauh di atas rata-rata nasional yang berada di angka 36,08%, Sulawesi Barat kini berdiri di garis depan dalam tahapan awal transformasi digital kesehatan di Indonesia.

Sulawesi Barat memiliki 98 puskesmas yang tersebar di enam kabupaten. Implementasi RME di provinsi ini bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan upaya dan perhatian khusus untuk memastikan bahwa setiap puskesmas dapat terintegrasi dengan SATUSEHAT. Sistem ini memungkinkan pengelolaan data kesehatan secara lebih efisien dan terintegrasi, sehingga mempermudah akses informasi bagi tenaga kesehatan serta meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat.

Untuk mendukung percepatan implementasi RME, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat secara rutin mengadakan kelas Zoom setiap pekan pada hari Sabtu pukul 10 pagi hingga 12 siang WITA. Kelas ini menghadirkan berbagai narasumber dari Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, Yayasan Simkes Khanza Indonesia, serta puskesmas yang telah berhasil mengimplementasikan RME.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa kelas pendampingan secara virtual merupakan salah satu strategi efektif untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tenaga kesehatan di puskesmas. “Dengan adanya kelas Zoom, kami bisa memberikan pendampingan dan pelatihan secara kontinu tanpa terbatas oleh jarak. Tenaga kesehatan bisa langsung bertanya dan berdiskusi dengan para ahli,” ujarnya.

Selain kelas Zoom, tim pendamping dari Dinas Kesehatan juga kerap melakukan kunjungan langsung ke puskesmas untuk implementasi dan pendampingan RME. Kunjungan ini sering kali berlangsung hingga larut malam, bahkan dini hari, sebagai bagian dari upaya akselerasi transformasi teknologi kesehatan.

“Tidak jarang kami harus bekerja sampai malam demi memastikan sistem berjalan dengan baik dan tenaga kesehatan paham betul cara menggunakannya. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk akselerasi tranformasi digital kesehatan,” kata saleh, salah satu anggota tim pendamping.

Ada pengalaman menarik yang kami rasakan  saat membersamai puskesmas Bambalamotu dalam implementasi rekam medis elektronik. Malam itu, langit di atas Bambalamotu mendung, seakan turut merasakan kesibukan yang terjadi di Puskesmas Bambalamotu. Hujan yang turun dengan lembut menambah suasana magis di tengah-tengah aktivitas kami bersama dengan pak madur dari dinas kominfo, Yusran, Hariaty dan Hikmah pendamping dari Dinas Kesehatan Sulawesi Barat. Malam itu, kami berkomitmen untuk menyelesaikan implementasi rekam medis elektronik (RME) di puskesmas ini, karena kami berpikit bahwa ini menjadi sebuah langkah menuju digitalisasi layanan kesehatan di puskesmas yang dikepalai oleh ibu hasna ini.

Bukan hal yang mudah, tapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin. Dalam semangat kebersamaan dan dedikasi, kami bekerja tanpa mengenal lelah. Pisang goreng dan kopi menjadi teman setia kami, memberikan energi ekstra untuk melawan kantuk dan lelah. Kebersamaan ini mengingatkan kami bahwa tugas besar ini tidak bisa diselesaikan sendirian; diperlukan kerjasama dan sinergi dari semua pihak.

Suara ketikan keyboard dan percakapan teknis memenuhi ruangan. Beberapa dari kami sibuk dengan instalasi perangkat lunak, sementara saya sendiri larut memberikan bimbingan teknis kepada staf puskesmas. Mereka tampak antusias meski jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Ada semangat dan harapan di mata mereka, bahwa sistem baru ini akan membawa perubahan positif bagi pelayanan kesehatan di daerah mereka.

Malam terus berjalan, hujan masih turun dengan ritme yang sama. Di luar, gelap gulita, tapi di dalam puskesmas, cahaya lampu dan semangat kami membuat suasana tetap hangat. Setiap kali ada hambatan, kami mencari solusi bersama. Setiap kali ada kesulitan, kami saling mendukung. Inilah esensi dari kerjasama tim yang sesungguhnya.

Sekitar jam satu dini hari, instalasi dan bimbingan teknis akhirnya selesai. Rasa lelah tergantikan dengan kepuasan. Kami telah melangkah lebih dekat ke tujuan besar kami, membawa transformasi digital ke layanan kesehatan di Sulawesi Barat khususnya di Puskesmas ini. Implementasi RME ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas pelayanan, mempermudah akses data medis, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Malam itu di Puskesmas Bambalamotu menjadi saksi kerja keras dan dedikasi kami. Kami pulang dengan hati yang lega dan penuh harapan. Implementasi ini adalah awal dari perjalanan panjang, tetapi dengan komitmen dan kerjasama, kami yakin bisa mencapai tujuan kami.

Hujan masih turun ketika kami meninggalkan puskesmas. Malam itu akan selalu kami kenang sebagai malam bersejarah, malam di mana kami bersama-sama mengukir perubahan bagi masa depan pelayanan kesehatan di daerah kami. Pisang goreng dan kopi mungkin hanya teman sederhana, tetapi di malam yang penuh makna itu, mereka menjadi simbol kebersamaan dan semangat juang kami.

Implementasi RME tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan infrastruktur di beberapa puskesmas. Koneksi internet yang belum merata dan ketersediaan perangkat keras yang memadai menjadi hambatan yang harus diatasi.

Namun, dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, tim pendamping terus mencari solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Beberapa puskesmas memanfaatkan jaringan internet satelit yang di pasang oleh BAKTI AKSI sebagai alternatif, serta mengoptimalkan penggunaan perangkat yang ada.

Transformasi digital kesehatan melalui implementasi RME membawa banyak manfaat, baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat. Beberapa manfaat yang akan dirasakan jika implementasi ini berjalan baik adalah :

  1. Data pasien dapat diakses secara real time, sehingga mempermudah tenaga kesehatan dalam memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat.
  2. Proses administrasi yang biasanya memakan waktu kini dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga waktu tunggu pasien menjadi lebih singkat.
  3. Penghematan Biaya Operasional karena dengan sistem elektronik, biaya untuk penyimpanan dan pengelolaan dokumen fisik dapat dikurangi.
  4. Informasi kesehatan yang terintegrasi memungkinkan tenaga kesehatan untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif dan holistik.
  5. Data yang tercatat secara digital lebih mudah diaudit dan ditelusuri, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan kesehatan.

Salah satu contoh sukses implementasi RME di Sulawesi Barat adalah Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju. Jasman, Kepala Puskesmas Binanga, mengungkapkan bahwa sejak menggunakan RME, kualitas layanan di puskesmas meningkat signifikan. “Kami bisa melayani pasien dengan lebih cepat dan data pasien terkelola dengan baik. Hal ini juga membantu kami dalam melakukan analisis kesehatan masyarakat secara lebih menyeluruh,” ungkap lelaki yang biasa kami sapa akrab dengan panggilan paman ini.

Paman juga menambahkan bahwa transformasi digital ini turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di puskesmas. “Pasien merasa lebih nyaman karena mereka tahu data kesehatan mereka aman dan dapat diakses dengan mudah kapan pun diperlukan,” tambahnya.

Melihat capaian yang sudah diraih, Dinas Kesehatan Sulawesi Barat optimis dapat terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui transformasi digital. Target berikutnya adalah memastikan seluruh puskesmas di Sulawesi Barat terintegrasi sepenuhnya dengan SATUSEHAT dan mampu memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Kami tidak akan berhenti di sini. Masih banyak yang perlu dilakukan, dan kami akan terus bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Ini adalah investasi untuk masa depan kesehatan masyarakat Sulawesi Barat,” tegas Asran Masdy.

Transformasi digital di sektor kesehatan bukanlah hal yang mudah dan instan. Dibutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. Sulawesi Barat telah membuktikan bahwa dengan semangat dan komitmen yang tinggi, inovasi teknologi kesehatan dapat diimplementasikan dengan sukses.

Implementasi rekam medis elektronik di Sulawesi Barat diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. 

 

Tags: masjid cheng ho sulbarsulawesi baratsulbat
adminsaleh

adminsaleh

Next Post
Rihlah ke Masjid Cheng Ho Pasangkayu, Melangkah ke Harmoni Budaya di Sulawesi Barat

Rihlah ke Masjid Cheng Ho, Melangkah ke Harmoni Budaya di Sulawesi Barat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

TonroLima, KKN Pulang Kampung

TonroLima, KKN Pulang Kampung

November 26, 2018
Menyambut Launching Kartu Prioritas Stunting dan KEK: Harapan Baru untuk Kesehatan Polewali Mandar

Menyambut Launching Kartu Prioritas Stunting dan KEK: Harapan Baru untuk Kesehatan Polewali Mandar

March 18, 2025

Trending.

Memahami Desain Grafis

12 Prinsip Hirarki Visual yang Perlu Diketahui Desainer

February 13, 2019
Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

Catatan Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat

June 17, 2024
Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

Jalan Sahabat yang Tak Bersahabat

November 26, 2018
HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

HIV dan AIDS, Epidemi Diam-diam yang Terus Menggerogoti Indonesia

June 26, 2025
Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

Penerbangan Subuh, Percakapan dengan Andi, dan Janji Garuda di Langit Timur

June 18, 2025

Share Your Knowledge For Better Life

Follow Us

Categories

  • Analisis Data
  • Artikel
  • ASNeurship
  • Berita
  • Catatan Lepas
  • Cerita ASN
  • Cerita Kampus
  • Cerita Relawan
  • Infografis
  • Tips Desain

Tags

dinkes sulbar FKM Unhas flp Forum Lingkar Pena Kesmas Unhas masjid cheng ho sulbar puskesmas malunda rekam medis elektronik rme salehmandar saleh mandar sulawesi barat sulbat

Recent News

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

Kelas Inspirasi “Bangun Mimpi Anak Indonesia” Ajakan Terbuka untuk Profesional di Kelas Inspirasi Mamuju 8

July 16, 2025
Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

Tuberkulosis Masih Menghantui Sulawesi Barat, Mengurai Capaian dan Tantangan Penanggulangan TBC di Tahun 2025

July 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.