“Pak kami sudah di Mamuju,” demikian pesan via WhatsApp yang saya terima dari Ibu Sari pukul 09.46 WITA. Pesan tersebut menandakan dimulainya sebuah perjalanan penting menuju digitalisasi pelayanan kesehatan di pedalaman Sulawesi Barat. Saat menerima pesan tersebut, saya sedang dalam perjalanan menuju Puskesmas Ranga-Ranga untuk implementasi Rekam Medis Elektronik (RME).
Puskesmas Nosu, salah satu puskesmas yang sangat terpencil di Kabupaten Mamasa, terletak dekat perbatasan Sulawesi Selatan. Untuk mencapai puskesmas ini, diperlukan usaha ekstra dan semangat yang tinggi. Kami menggunakan aplikasi Khanza, sebuah aplikasi open-source yang dikembangkan oleh Yayasan SIMRS Khanza Indonesia, untuk membantu transformasi digital ini.
Setelah melakukan kegiatan implementasi di Puskesmas Ranga-Ranga, saya segera bersiap untuk bertemu dengan tim dari Puskesmas Nosu yang dipimpin oleh Ibu Sari. Kami akhirnya bertemu setelah pukul 16.00 WITA, dan saya segera bergegas menuju kantor Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun, sayangnya, kantor Dinkes provinsi terkunci.
Tak ingin membuang waktu, saya segera menelepon Pak Mahdur untuk meminjam ruangan di Kominfo. Pak Mahdur dengan sigap membantu, dan kami bisa menggunakan salah satu ruang di kantor Kominfo. Bersama saya, hadir juga Yusran, salah satu teman kerja di bagian data di kantor. Kami siap untuk memulai bimbingan.
Dari Puskesmas Nosu, Ibu Sari datang bersama empat orang lainnya yang terdiri atas perawat, bagian farmasi, dan dua orang dokter yang merupakan pasangan suami istri. Antusiasme mereka terlihat jelas dari semangat dan kesiapan mereka. Proses dimulai dengan instalasi aplikasi di dua laptop yang khusus dibawa dari Nosu, diikuti dengan pendalaman dan praktek langsung penggunaan aplikasi Khanza.
Puskesmas Nosu dikenal sebagai puskesmas yang sangat terpencil. Akses yang sulit dan keterbatasan infrastruktur membuat pelayanan kesehatan di daerah ini menghadapi banyak tantangan. Namun, semangat dari tenaga kesehatan di Puskesmas Nosu untuk meningkatkan pelayanan tidak pernah padam. Mereka ingin mengadopsi teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam proses digitalisasi ini adalah infrastruktur. Koneksi internet yang infomya lumayan stabil semoga tidak menjadi kendala besar. Saya pribadi percaya bahwa dengan semangat yang tinggi, tim dari Puskesmas Nosu tetap berusaha keras untuk memahami dan menguasai aplikasi Khanza.
Proses instalasi dan pelatihan berjalan lancar. Ibu Sari dan timnya menunjukkan respons yang cepat dalam memahami alur aplikasi. Dengan bimbingan dari saya dan Yusran, mereka berhasil menguasai dasar-dasar penggunaan aplikasi Khanza. Praktik langsung di aplikasi membantu mereka untuk lebih memahami bagaimana aplikasi ini dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
Antusiasme dari tim Puskesmas Nosu sangat menginspirasi. Meskipun berasal dari daerah yang terpencil dengan segala keterbatasan, semangat mereka untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru sangat tinggi. Mereka yakin bahwa digitalisasi ini akan membawa perubahan besar dalam pelayanan kesehatan di wilayah mereka.
Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik
Dengan adanya aplikasi Khanza, proses pencatatan rekam medis menjadi lebih efisien. Data pasien dapat diakses dengan cepat dan akurat, sehingga memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Selain itu, dengan adanya anjungan mandiri, pasien dapat melakukan registrasi secara mandiri, mengurangi antrian, dan meningkatkan efisiensi pelayanan.
Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Nosu adalah langkah yang baik menuju transformasi digital di bidang kesehatan di Sulawesi Barat. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, semangat dari tenaga kesehatan di Puskesmas Nosu memberikan harapan bahwa digitalisasi dapat diterapkan bahkan di daerah yang paling terpencil sekalipun.
Hari sabtu sore menjelang sholat Magrib diakhiri dengan rasa puas dan harapan besar. Puskesmas Nosu saya harpkan memulai langkahnya dengan menuju digitalisasi. Tantangan masih banyak, namun semangat dan dedikasi dari tim Puskesmas Nosu menjadi fondasi kuat untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kami pulang dengan keyakinan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, di mana pun berada.
Mamuju, 04 Agustus 2024






