Pada Sabtu, 3 Agustus, saya akhirnya berkunjung ke Puskesmas Ranga-Ranga di Kecamatan Kalukku, Mamuju, setelah berkomunikasi selama kurang lebih dua minggu sebelumnya dengan Pak Anca dan Bu Nilam, Kepala Psueksmas dan Bendahara Puskesmas. Perjalanan ini dimulai dari Mamuju sekitar pukul 10 pagi bersama Pak Mahdur dari Kominfo Sulbar.
Perjalanan menuju Puskesmas Ranga-Ranga memakan waktu sekitar 20 menit dari pusat kota Mamuju. Namun, jalan masuk ke puskesmas ini kurang bersahabat, dengan kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Meskipun begitu, semangat kami tidak surut.
Saat tiba di Puskesmas Ranga-Ranga, kami disambut dengan bangunan puskesmas yang cantik, penuh warna biru, dan dikelilingi oleh pekarangan yang luas. Pemandangan ini memberikan kesan yang menyenangkan dan menenangkan, meskipun kondisi jalan sebelumnya cukup menantang.
Segera setelah sampai, kami langsung memulai bimbingan teknis rekam medis elektronik menggunakan aplikasi SIMRS Khanza. Aplikasi ini adalah produk gratis dan open source yang dikembangkan oleh Yayasan SIMRS Khanza Indonesia, dan telah digunakan di berbagai puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk mendigitalkan proses rekam medis.
Para petugas puskesmas, yang terdiri dari perawat, bidan, apoteker, dan dokter, menyambut kami dengan antusiasme tinggi. Mereka semua berkumpul di sebuah ruangan yang cukup sempit untuk belajar bersama tentang penggunaan aplikasi ini. Namun, tantangan terbesar yang kami hadapi adalah kondisi jaringan internet yang sangat lambat. Puskesmas ini menggunakan jaringan dengan tulisan BAKTI AKSI, namun sayangnya, kecepatan internetnya tidak memadai untuk mendukung penggunaan aplikasi secara optimal.
Meskipun demikian, para petugas tetap semangat dan berusaha keras untuk memahami penggunaan aplikasi Khanza. Kami memulai dengan pengenalan dasar aplikasi, menjelaskan fungsi-fungsi utama, dan bagaimana aplikasi ini dapat mempermudah pekerjaan mereka dalam mencatat dan mengelola rekam medis pasien.
Kami juga melakukan simulasi penggunaan aplikasi, di mana para petugas mencoba langsung memasukkan data pasien ke dalam sistem. Beberapa kendala teknis muncul, terutama terkait dengan lambatnya respon aplikasi akibat jaringan internet yang buruk saat masuk tahapan pengiriman data ke SATUSEHAT. Namun, dengan kesabaran dan bimbingan yang intensif, para petugas perlahan-lahan mulai memahami cara kerja aplikasi ini.
Salah satu momen yang menarik adalah ketika saya perhatikan ketika seorangd staf Puskesmas engan penuh semangat mencoba memasukkan data pasien ke dalam aplikasi. Meskipun awalnya kesulitan, akhirnya berhasil dan merasa sangat puas dengan pencapaiannya. “Ini akan sangat membantu kami dalam mengelola data pasien,” ujarnya dengan senyum lebar.
Waktu berlalu dengan cepat, dan tanpa terasa sudah pukul 1 siang. Kami mengakhiri sesi bimbingan teknis dengan beberapa evaluasi dan diskusi singkat. Meskipun masih banyak yang perlu ditingkatkan, terutama terkait jaringan internet dan dukungan peralatan berupa laptop atau PC yang sangat terbatas, kami yakin bahwa dengan kerjasama yang baik, Puskesmas Ranga-Ranga akan mampu mengimplementasikan rekam medis elektronik dengan sukses.
Sebelum pulang ke Mamuju, kami menyempatkan diri belok ke arah KTasui ke rumah makan sederhana yang terkenal dengan hidangan ikan . Setelah sesi bimbingan yang cukup melelahkan, santapan ikan bakar terasa sangat nikmat dan menyegarkan. Saya dan Pak Mahdur bercengkerama sambil menikmati makanan, membahas berbagai hal, termasuk rencana ke depan untuk mendukung puskesmas ini dalam mengatasi kendala yang mereka hadapi.
Perjalanan pulang ke Mamuju pun dilalui dengan suasana hati yang lebih ringan. Meskipun hari itu kami menghadapi berbagai tantangan, semangat dan antusiasme para petugas puskesmas memberikan kami energi positif dan keyakinan bahwa perubahan ke arah yang lebih baik bisa tercapai dengan kerja keras dan kerjasama yang baik.
Pengalaman ini juga memberikan kami banyak pelajaran berharga. Kami menyadari bahwa teknologi bisa menjadi solusi yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, namun tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, implementasinya bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan yang diperlukan agar setiap puskesmas di wilayah ini dapat mengadopsi teknologi dengan lebih baik.
Hari itu, perjalanan kami ke Puskesmas Ranga-Ranga berakhir dengan penuh harapan dan optimisme. Kami percaya bahwa dengan semangat kolaborasi dan dukungan yang terus menerus, perubahan positif akan segera terwujud di Puskesmas Ranga-Ranga dan puskesmas-puskesmas lainnya di wilayah ini. Kami berharap kunjungan berikutnya akan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam penggunaan rekam medis elektronik, dan bahwa setiap petugas puskesmas bisa bekerja dengan lebih efisien dan efektif, memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Dengan demikian, cerita pendampingan rekam medis elektronik di Puskesmas Ranga-Ranga bukan hanya sekedar tugas pekerjaan, tetapi juga sebuah misi untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi sistem pelayanan kesehatan di daerah ini. Dan kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.
Mamuju, 03 Agustus 2024