Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hami, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan social ekonomi. Bila AKB disuatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan diwilayah tersebut rendah.
AKB di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 sebesar 14,5/1000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,6/1000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target Nasional dalam RPJMN 24/1000 kelahiran hidup, maka AKB Provinsi Sulawesi Barat sudah melampaui target Nasional, demikian juga bila dibandingkan dengan target yang diharapkan dalam MDD (Millennium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23/1000 kelahiran hidup.
Peningkatan AKB di Provinsi Sulawesi Barat satu tahun terakhir dapat memberi gambaran pelayanan kesehatan yang meningkat secara keseluruh lapisan masyarakat.
Sebaliknya meningkatnya AKB memberikan “pertanyaan besar” tentang efektifnya programn kesehatan provinsi Sulawesi Barat.
Berdasarkan data Profil kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten dengan Angka Kematian Bayi tertinggi pada tahun 2012 adalah kabupaten Mamuju dengan AKB sebesar 18,26/1000 Kelahiran hidup atau sebanyak sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Mamasa 6/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi yang bervariasi dan tidak merata ditiap kabupaten merupakan masalah pelayanan kesehatan. Akses pelayanan yang tidak merata ditiap kabupaten memerlukan intervensi yang berbeda.
Dengan melihat gambaran diatas maka ada sejuta pertanyaan yang muncul dibenak kami selaku bagian dari pelaksana kesehatan yang ada. Data diatas hanyalah data yang tercatat di sarana kesehatan. Data AKB akan lebih besar jika melihat hasil SDKI tahun 2012 yang dilaksanakan oleh BPS.
Masih banyak yang perlu diperbaiki…masih banyak memang…Dan tentunya keikhlasan dan kesungguhan dalam bekerja menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan kinerja petugas kesehatan dalam penurunan Angka Kematian bayi.